PT Karya Lestari merupakan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Alam yang telah mendapatkan Sertifikat Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan secara mandatory (skema PHL) pada tahun 2014 dan secara Voluntary (Skema FSC) pada tahun 2017 dan saat ini telah memasuki periode ke-2 dalam penilaian kinerja tersebut. Sebagai PBPH yang telah mendapatkan sertifikat , PT Karya Lestari selalu berkomitmen mengelola hutan dengan memperhatikan keseimbangan aspek produksi, ekologi dan sosial sehingga hutan yang dikelola tetap Sustainble.
Pada aspek produksi, pengelolaan hutan di PT Karya Lestari dilakukan dengan system silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dimana kegiatan pemanenan hasil hutan telah menerapkan prinsip Reduce Impact Logging (RIL). Untuk dapat menerapkan RIL dengan benar diperlukan perencanaan pemanenan yang baik dan benar salah satunya kegiatan pendataan potensi pohon tebang sesuai Standar Operating Procedure (SOP). PT Karya Lestari telah memiliki SOP mengenai Pendataan Potensi Pohon Tebang atau Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Berdasarkan Laporan Monitoring dan evaluasi RKTPH Tahun 2023 , masih ditemukan kesalahan dalam mengidentifikasi jenis pohon komersil dan dalam pengukuran diameter pohon. Ketidaksesuaian tersebut mempengaruhi perencanaan pemanenan dan pelaksanaan pemanenan kayu.
Dengan masih adanya ketidaksesuaian dalam mengidentifikasi jenis pohon komersil pada pelaksanaan kegiatan ITSP diperlukan suatu upaya tindak lanjut untuk meningkatkan kemampuan tenaga lapangan dalam identifikasi jenis pohon sekaligus memberikan pengetahuan tambahan dalam menentukan nama ilmiah jenis pohon target produksi sebagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan sertifikasi skala internasional (FSC). Salah satu upaya peningkatan kapasitas SDM bagi pelaksana lapangan adalah melaksanakan inhouse training pengenalan jenis pohon.
Inhouse Training ini memiliki Maksud dan Tujuan Kegiatan untuk:
Peserta dapat mengetahui cara melakukan identifikasi dan menentukan jenis pohon komersil dengan benar dan tepat.
Peserta dapat mengetahui jenis pohon komersil beserta nama ilmiah yang menjadi target produksi.
Peserta dapat menerapkan hasil inhouse training pengenalan jenis pohon komersil dalam operasional perusahaan.
Hari Ke-1 Pembukaan Acara dan Pemberian Materi Pelatihan
Berdasarkan dokumen daftar hadir peserta pada tanggal 19 Juli training ini diikuti oleh beberapa partisipan terdiri dari Peserta sebanyak 20 orang, panitia dan narasumber sebanyak 3 orang. Training ini diawali dengan Sambutan Ketua Panitia, Sambutan sekaligus membuka acara oleh Direktur Produksi PT Karya Lestari kemudian pembacaan doa dan juga sesi Foto bersama.
Hari pertama training ini dilaksanakan di kantor basecamp PT. Karya Lestari berupa pemberian materi pelatihan oleh Bapak Bina Swasta Sitepu, S.Hut, MM dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Bapak Mohammad Arif Rifky dari Forum KEE Wehea-Kelay.
Figure 1. Sambutan sekaligus membuka acara oleh Direktur Produksi
Figure 2. Foto Bersama di Acara Pembukaan
Figure 3. Pemberian Materi Pelatihan Oleh BRIN
Hari Ke-2 Praktek Lapangan Pengenalan Jenis Pohon dan Tumbuhan Pohon berdiri .
Pada hari kedua tanggal 20 Juli 2024 ingouse training ini diikuti oleh 20 peserta. Pada hari kedua peserta melakukan identifikasi pohon pada pohon berdiri melalui daun, batang dan banir di lokasi Tegakan Benih KM 61 serta identifikasi jenis bibit di Persemaian dan lanjut di lokasi tanaman Porang.
Hari Ke-3 Praktek Lapangan Pelatihan Pengenalan Jenis Pohon dan Tumbuhan.
Pada hari ketiga tanggal 21 Juli 2024 Inhouse Training ini diikuti oleh 20 peserta. Pada hari terakhir ini peserta melanjutkan Praktek Lapangan identifikasi Jenis Pohon pada Kayu rebah di TPn Blok RKTPH 2024 dan Pohon berdiri pada petak yang belum ditebang lokasi tersebut.. Selanjutnya Kegiatan eksplorasi jenis pohon yang akan dibuat Herbarium di Lokasi Porang KM 58. Acara berlanjut setelah ISHOMA dengan acara latihan pembuatan herbarium dengan hasil 71 jenis herbarium yang siap diawetkan.
Hari Ke-4 Diskusi Hasil Praktek Lapangan dan Penutupan.
Hari ini masih diikuti oleh 20 Orang peserta dengan agenda evaluasi dan diskusi perihal hasil praktel lapangan dan Acara ini kemudian ditutup Oleh Bapak Direktur Produksi PT Karya Lestari dan berfoto bersama peserta, panitia, Forum KEE Wehea-Kelay dan BRIN.
Figure. Foto Bersama di Acara Penutupan
Berdasarkan kegiatan Training Pengenaan Jenis Pohon dan Tumbuhan yang dilaksanakan oleh PT. Karya Lestari bekerjasama dengan Forum KEE Wehea-Kelay dan Badan Riset dan Invovasi Nasional selama tiga hari dapat disimpulkan sebagai berikut:
Peserta training dapat mengetahui cara identifikasi jenis pohon berdasarkan daun dan batang serta nama ilmiah jenis-jenis pohon komersil dan telah membuat koleksi 71 jenis herbarium beberapa tumbuhan yang ada di PT Karya Lestari
Telah dapat persamaan persepsi antara Surveyor dan Scaller perihal beberapa jenis pohon yang selama ini menjadi perdebatan di lapangan.
Peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan untuk kebutuhan operasional di lapangan khususnya kegiatan ITSP.
Adapun Tindak Lanjut kegiatan training ini adalah:
Melengkapi Koleksi dan identifikasi Tengkawang Ranying dimana diduga jenis ini adalah jenis Meranti Merah
Mengimplementasikan beberapa jenis pohon yang telah diidentifikasi benar oleh BRIN untuk kegiatan ITSP periode selanjutnya dan juga tahun 2025.