Sebagai pemegang izin pemanfaatan Hutan Produksi seluas 49.123 Ha selama 45 tahun, PT. Karya Lestari berkomitmen mengelola hutan secara lestari dan bertanggung jawab. Perwujudan komitmen tersebut salah satunya dengan menerapkan prinsip Pemanenan Berdampak Rendah atau Reduce Impact Logging. Metode RIL telah diimplementasikan sejak tahun 2017 sampai sekarang pada seluruh petak tebangan dalam Rencana Tebang Tahunan. Lima Tahun Implementasi RIL banyak sekali perubahan dampak yang telah dilakukan dan dirasakan oleh PT. Karya Lestari. Dalam Mewujudkan dan meningkatkan kualitas pemanenan dengan kaidah RIL, PT. Karya Lestari berupaya meningkatkan kemampuan alat, menambah sarana dan prasarana pendukung lainnya dan juga meningkatkan kapasatitas Sumber Daya Manusia terutama SDM ditingkat site.
Mengawali tahun 2022 sebelum kegiatan operasional tebangan tahunan dimulai PT. Karya Lestari bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menyelenggarakan Training/ Refreshing RIL-C. Pelatihan / refreshing ini merupakan ke -3 (tiga) bagi PT. Karya Lestari. Pelatihan Ini diselenggarakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 24 – 28 Januari 2022. Peserta pelatihan berjumlah sekitar 22 orang terdiri dari berbagai tingkat jabatan dari kepala bidang , kepala seksi, staff dan operator tingkat lapangan serta dari berbagai bidang yaitu bidang perencanaan dan litbang, bidang kelola sosial dan pembinaan hutan, bidang produksi dan TUK dan bidang administrasi umum. Nara sumber pelatihan ini adalah dari pihak YKAN. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kualitas penerapan kaidah RIL yang selama ini telah diterapkan di PT. Karya Lestari ; dapat menghitungan emisi karbon dari kegiatan Implementasi RIL dan meningkatkan kualitas SDM ditingkat site khususnya dalam pelaksanaan pemanenan berdampak rendah.
Foto 1. Pelatihan / Penyegaran RIL-C di PT. Karya Lestari
Highlight Susunan Acara dari pelatihan RIL-C ini yaitu:
Hari Pertama Tgl 24 Januari 2022 : Pembukaan dan Peserta diberikan materi Pengantar RIL-C, Pengantasr SFM , Pemanenan Hutan Rendah Emisi / RIL-C dan metode penghitungan emisi carbon
Hari Kedua Tgl 25 Januari 2022 : Diskusi dengan Nara sumber perihal pelaksanaan , kendala, tantangan dan perbaikan PT. Karya Lestari dalam kegiatan PAK, ITSP, Penyaradan, Penebangan , Pembukaan wilayah hutan dan identifikasi satwa / fauna.
Hari Ketiga Tgl 26 Januari 2022: Praktek lapangan cara menghitung emisi karbon pada petak D-28 RKT 2021 dengan cara :
Haull yaitu menghitung emisi carbon akibat pembukaan dalam pembuatan jalan angkutan dengan minimal panjang jalan 1.500 M, interval setiap titik 50 M. Titik awal /starting point dilakukan secara random pada batas petak. Selanjutnya setiap titik pengukuran dilakukan tepat disumbu As jalan angkutan, diambil titik koordinatnya serta ditandai dengan patok dan pita dan dilakukan pengukuran lebar akibat dari pembukaan jalan angkutan termasuk dampak dari tebang matahari dan mengukur lebar Tpn (Log Landing) serta melakukan tracking Tpn dengan GPS. Semua data tersebut dicatat pada tally sheet.
Foto 2. Penjelasan Peta Rencana Pemanenan untuk starting point Pengukuran Jalan Angkutan
Foto 3. Menentukan Starting Point pada batas petak D-28 dengan cara random
Foto 4. Mengukur Interval 50 Meter pada setiap titk (STA) pada jalan angkutan
Foto 5. Pengambilan Titik Koordinat pada STA jalan angkutan
Foto 6. Pengukuran lebar jalan angkutan pada batas yang terdampak (Exs Gusuran/Tebang matahari)